Sabtu, 27 Mei 2017

TAFSIR AL-MISHBAH Metro TV, Edisi Sabtu, 27 Mei 2017 (01 Ramadhan 1438 H)

TAFSIR AL-MISHBAH
Metro TV, Edisi Sabtu, 27 Mei 2017 (01 Ramadhan 1438 H)*

Q.S Luqman: 1-11

Kata الم di awal surat, mayoritas ulama mufassir sepakat berpendapat bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui maknanya. Ini menunjukkan keterbatasan akal manusia.

Kata الكتاب memiliki awalan ال yang berarti kesempurnaan. Al-Quran merupakan kitab yang sempurna. Banyak kitab-kitab yang lain, tapi kitab yang ini jauh lebih sempurna.

Kitab al-Quran merupakan petunjuk, untuk setiap waktu. Baik bagi orang-orang terdahulu, sekarang maupun yang akan datang. Dan semua itu mengandung rahmat dan kasih sayang bagi orang-orang yang baik (muhsin).

Ciri-ciri orang baik itu jika melihat ayat ini ada tiga:
1
   1. يقيمون الصلاة artinya tidak hanya mendirikan shalat, akan tetapi melaksanakan shalat secara sempurna dan bersinambung.

2 2.    يؤتون الزكاة artinya tidak hanya menunaikan zakat, akan tetapi memberi dengan sempurna bahkan mengantarkannya. Orang yang baik tidak menunggu zakatnya diambil, tapi dia mengantarkan sendiri dan menyempurnakannya. Jika zakat itu ditunaikan maka rezeki orang itu akan bertambah.

3.3.  وهم باالاخرة هم يوقنون artinya yakin akan hari kiamat dan dunia akhirat. Kata ‘yakin’ disini jika di dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan dengan arti ‘percaya’, padahal dalam bahasa Arab kata ‘yakin’ lebih tinggi derajatnya daripada kata ‘percaya’. Jika ‘percaya’ artinya masih bisa timbul pertanyaan di dalam hati tetapi jika sudah ‘yakin’ maka sudah tidak ada lagi keraguan di dalam hatinya (tidak ada lagi pertanyaan di dalam hatinya). Oleh karena itu derajat Muchsin yang yakin pada hari kiamat, itu lebih tinggi daripada Mukmin.

Orang-orang Muchsin selalu mendapat petunjuk Ilahi. Mereka berada di atas perahu untuk mencapai tujuan yang diharapkan, berbeda dengan orang-orang yang lalai yang menjadikan dirinya lalai dari petunjuk-petunjuk Ilahi.

Manusia adalah makhluk tempatnya salah dan lupa. Kita sebagai manusia harus selalu ingat dan menyadari diri kita bahwa kita adalah makhluk yang lalai, karena kita manusia akan tetap menjadi manusia tidak bisa kita dituntut untuk bisa menjadi malaikat. Oleh karena itu untuk mengingatkan kita akan kelalaian kita maka dengan cara membaca al-quran dan membaca ajaran-ajaran agama agar selalu mendapat petunjuk.


*Ditulis sebagai ringkasan oleh Fakhriyatus Shofa Alawiyah

0 komentar:

Posting Komentar