This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 14 Februari 2015

MENCAPAI PREDIKAT ISTRI SHOLIHAH

Wanita adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang kedudukannya begitu dimuliakan dalam syariat Islam. Sebagaimana kita tahu bahwa agama kita, Islam sangat menjaga martabat seorang wanita. Wanita yang mulia dalam Islam adalah wanita muslimah yang sholihah, yang akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi rabbani.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa setiap lelaki di dunia ini pasti mendambakan seorang istri yang sholihah. Untuk mencapai predikat istri sholihah itu perlulah sebuah perjuangan. Pada prinsipnya, istri sholihah adalah wanita yang (1) taat kepada Allah & Rasul-Nya serta (2) taat kepada suami. Dua syarat itulah yang diajukan oleh agama kita agar kita mendapat gelar “istri sholihah”. Dan sholihah merupakan predikat yang tidak ada duanya di sisi Allah SWT dan Rasul-Nya. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW bahwa wanita Sholihah merupakan sebaik-baik perhiasan dan harta yang paling berharga.

الدُّنْيَا مَتَاعٌ,  وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
Dunia ini perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah”. (HR Muslim).

Perhiasan itu indah begitu pula wanita sholihah yang juga senantiasa dikiaskan dengan keindahan karena mereka dapat menjaga daya tarik dirinya bagi suaminya. Wanita seperti ini telah digambarkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

وَحُورٌ عِينٌ, كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ
Dan (di dalam surga itu) terdapat bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik”. (QS. Al-Waqi’ah: 22-23)

Akan tetapi, perlu kita cermati disini bahwa sholihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Dan aturan tersebut bersifat universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri. Tidak akan rugi jika seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang akan menambah kualitas ilmu, amal, dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan mengatakan, “Jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah teman-teman di sekelilingnya”.

Salah satu ciri bahwa kuatnya iman dari seorang wanita adalah kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan hal itu, segala tutur kata dan tindak tanduk seorang wanita terkontrol. Ia tidak akan berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan Sunnah. Ia sadar bahwa semakin kurang iman seseorang, makin kurang rasa malunya. Semakin kurang rasa malunya, makin buruk kualitas akhlaknya. Dia sadar bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah).

Kita bisa mencontoh teladan dari istri-istri Rasulullah SAW seperti Ibunda Aisyah r.a dan Ibunda Khadijah. Beliau merupakan contoh figur istri sholihah penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang di jalan Allah SWT.

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW, bahwa sebaik-baik seorang istri adalah yang jika suami memandangnya, ia memberikan kebahagiaan. Jika suami menyuruhnya, ia menaatinya. Dan jika sang suami pergi, ia menjaga dirinya dan hartanya. Istri sholihah senantiasa menyenangkan hati suaminya, selama suaminya tidak keluar dari koridor syariat Islam.

Peran wanita sholihah sangat besar dalam keluarga, bahkan negara. Kita pernah mendengar dari Ustadz kita, Abdul Haris, M.Ag bahwa “Di belakang seorang lelaki yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat”. Jika wanita sholihah ada di belakang setiap lelaki di dunia ini, maka berapa banyak kesuksesan yang akan diraih.

Sekali lagi, seorang muslimah harus mengerti dan menyadari dengan sebenar-benarnya bahwa isteri yang sholihah merupakan perhiasan dunia yang paling baik. Dan predikat istri sholihah merupakan predikat yang tidak ada duanya disisi Allah Ta`ala dan RasulNya.

Akhirnya, semoga kita menjadi perhiasan dunia yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita. Karena hanya wanita sholihah-lah yang memperindah dunia ini. Dan semoga rahmat dan ridho Allah SWT senantiasa tercurah dan menaungi hidup kita yang hanya sekali ini.


Jember, 03 Januari 2013, 20:33 WIB

14 orang yang haram dinikahi dalam Islam

Dalam Islam ada 14 orang yang haram (tidak boleh) dinikahi oleh lelaki (begitu juga perempuan) adalah:
1.    Ibu, sampai ke atas (nenek, buyut, dst ke atas)
2.    Anak perempuan, sampai ke bawah (cucu, cicit, dst sampai ke atas)
3.    Saudara perempuan
4.    Bibi dari Ibu (خَالَةٌ)
5.    Bibi dari ayah (عَمَّةٌ)
6.    Keponakan (anak saudara perempuan)
7.    Keponakan (anak saudara laki-laki)
8.    Ibu “susuan” (الرضاع)
9.    Saudara perempuan (الرضاع)
10.    Ibu mertua
11.    Anak tiri
12.    Ibu tiri
13.    Menantu
14.    Saudara ipar (menurut ijma’). Jika menikahi adiknya maka tidak boleh menikahi kakaknya sekaligus. Akan tetapi jika adiknya tersebut telah meninggal kemudian menikahi kakaknya diperbolehkan. Contoh: Zainab dan Aisyah adalah saudara (adik-kakak). Kemudian Zaid menikahi Zainab, maka haram Zaid menikahi Aisyah (poligami). Akan tetapi diperbolehkan (sah) apabila Zainab meninggal kemudian Zaid menikahi Aisyah. Sebagaimana Sayyidina Ustman bin Affan r.a terhadap kedua putri Rasulullah SAW.

Sadar akan pentingnya Ilmu

“Buat apa sekolah tinggi, toh nanti akhirnya juga pasti ada di dapur”. Wah kita pasti sudah tak asing lagi dengan statement yang satu ini. Bisa dibilang sudah lawas dan menurut saya itu pernyataan dari salah satu orang di sekitar kita (terutama yang hidup di desa terpencil dan masyarakatnya mayoritas tidak sampai mengenyam pendidikan tinggi). Tulisan ini tidak ada maksud untuk menyinggung perasaan siapapun, hanya saja saya masih berpikir, kenapa masih ada orang yang berpikiran semacam itu.

Tidak hanya itu, bahkan ada yang lebih parah. Saya pernah mendengar salah seorang berkata pada saudara saya ketika dia mengetahui saya akan melanjutkan S2 dan masih belum bekerja juga. “gebey apah sekolah gih teggih, se tak a sekolah wak ndik mobil benyak” (bahasa Madura) yang artinya kurang lebih seperti ini “buat apa sekolah tinggi tinggi, yang tidak sekolah saja punya mobil banyak”.

Mendengar itu saya langsung teringat perkataan salah satu dosen saya. “kalian jangan pernah berpikir buat apa sekolah terlalu tinggi, jika hal itu sama saja. “Tidak”, hasilnya tidak akan sama, karena dengan ilmu kalian minimal bisa mengajarkan dan mengamalkannya pada anak kalian nanti”. Saya ingat-ingat betul dan memikirkan kalimat nasihat beliau. Hmm.... benar, indikator orang sukses atau berhasil itu sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh masing-masing orang. Lain lubuk, lain ikannya. Setiap kepala berbeda isinya.

Yap, benar dan tak perlu ragu untuk menuntut ilmu setinggi dan sebanyak mungkin. Apa yang saya pikirkan tentu dan pasti berbeda dengan apa yang mereka pikirkan. Indikator sukses dan berhasil menurut mereka adalah rumah mewah, mobil banyak, harta melimpah. Yakinlah bahwa kita pasti sukses dan Allah senantiasa bersama kita, semoga ilmu yang kita pelajari semuanya bermanfaat di dunia sampai akhirat. Amin.
Wallahu A’lam
                                                                                                  Sadengan, 12 Januari 2015, 09:06 WIB

quote favorit saya

“SUKSES ITU HARUS CAPEK”

itu salah satu quote salah satu Ustadz/Dosen saya. itu menjadi penyemangat selama kuliah. selain itu berikut juga kutipan favorit saya dari Ustadz saya itu:

Saya haru jadi orang hebat!”

“Hidup itu berat, rugi jika kita tidak sukses”

Yakinlah! Anda akan “tidur” jika tidak berkumpul dengan komunitas yang “pandai”

“Sukses itu memang butuh yang namanya tirakat”

“Jadilah orang tua yang menjadi kebanggaan anaknya!”

“Hidup itu perlu banyak ilmu”

“ilmu itu harus sistematis”

“Setiap yang orang lain bisa, pasti saya bisa”




“sukses itu karena intervensi Gusti Allah”

“Keraslah pada diri anda sekarang, insyaAllah masa depan akan lunak pada diri anda”

“Buatlah orang lain ‘terpaksa’ memilih anda!”

                                                                                                 Sadengan, 01 Januari 2015, 08:50 WIB