Sabtu, 14 Februari 2015

Sadar akan pentingnya Ilmu

“Buat apa sekolah tinggi, toh nanti akhirnya juga pasti ada di dapur”. Wah kita pasti sudah tak asing lagi dengan statement yang satu ini. Bisa dibilang sudah lawas dan menurut saya itu pernyataan dari salah satu orang di sekitar kita (terutama yang hidup di desa terpencil dan masyarakatnya mayoritas tidak sampai mengenyam pendidikan tinggi). Tulisan ini tidak ada maksud untuk menyinggung perasaan siapapun, hanya saja saya masih berpikir, kenapa masih ada orang yang berpikiran semacam itu.

Tidak hanya itu, bahkan ada yang lebih parah. Saya pernah mendengar salah seorang berkata pada saudara saya ketika dia mengetahui saya akan melanjutkan S2 dan masih belum bekerja juga. “gebey apah sekolah gih teggih, se tak a sekolah wak ndik mobil benyak” (bahasa Madura) yang artinya kurang lebih seperti ini “buat apa sekolah tinggi tinggi, yang tidak sekolah saja punya mobil banyak”.

Mendengar itu saya langsung teringat perkataan salah satu dosen saya. “kalian jangan pernah berpikir buat apa sekolah terlalu tinggi, jika hal itu sama saja. “Tidak”, hasilnya tidak akan sama, karena dengan ilmu kalian minimal bisa mengajarkan dan mengamalkannya pada anak kalian nanti”. Saya ingat-ingat betul dan memikirkan kalimat nasihat beliau. Hmm.... benar, indikator orang sukses atau berhasil itu sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh masing-masing orang. Lain lubuk, lain ikannya. Setiap kepala berbeda isinya.

Yap, benar dan tak perlu ragu untuk menuntut ilmu setinggi dan sebanyak mungkin. Apa yang saya pikirkan tentu dan pasti berbeda dengan apa yang mereka pikirkan. Indikator sukses dan berhasil menurut mereka adalah rumah mewah, mobil banyak, harta melimpah. Yakinlah bahwa kita pasti sukses dan Allah senantiasa bersama kita, semoga ilmu yang kita pelajari semuanya bermanfaat di dunia sampai akhirat. Amin.
Wallahu A’lam
                                                                                                  Sadengan, 12 Januari 2015, 09:06 WIB

0 komentar:

Posting Komentar