Selasa, 15 Desember 2015

DESAIN PESAN PEMBELAJARAN
Makalah
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran
Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam







Oleh:
Fakhriyatus Shofa Alawiyah
NIM. 084 9315 003


Dosen Pengampu:
Dr. Mashudi, M.Pd

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(PPs IAIN) JEMBER
Oktober, 2015

DESAIN PESAN PEMBELAJARAN
A.      Pendahuluan
Teknologi Pembelajaran merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang mengenyam pendidikan pada fakultas atau jurusan ilmu pendidikan. Menurut AECT 1994: “Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber belajar”. (Warsita, 2008: 13) Sehingga dari pengertian tersebut kita tahu bahwa teknologi pembelajaran meliputi lima kawasan yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi. Selanjutnya dalam kawasan desain terdapat empat kawasan yaitu desain sistem pembelajaran, desain pesan pembelajaran, desain strategi pembelajaran, dan desain karakteristik peserta didik.
Peserta didik adalah komponen dasar dalam suatu perencanaan desain pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran memiliki tujuan agar membelajarkan peserta didik supaya mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga peserta didik harus dijadikan pusat dari segala kegiatan. Dengan begitu analisis peserta didik adalah hal penting sebelum merencanakan suatu desain pembelajaran untuk mengetahui kondisi peserta didik. Disini peran pendidik/guru untuk membuat suatu desain pembelajaran yang nantinya diterapkan di masa datang. Agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif, efisien, dan memiliki daya tarik maka guru harus dapat memahami karakteristik peserta didik dan mendesain suatu pesan semenarik mungkin agar pesan yang disampaikan kepada peserta didik dapat diterima dengan baik juga oleh mereka.
Dalam makalah ini akan penulis jelaskan kawasan desain yang kedua yaitu desain pesan pembelajaran. Desain pesan pembelajaran ini meliputi “perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan”. Jika penulis mengamati dalam sebuah fakultas pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta, desain pesan pembelajaran dijadikan sebuah mata kuliah tersendiri. Karena memang pembahasan dari desain pesan ini lebih luas dan kompleks. Yang dikaji dalam desain pesan pembelajaran ini meliputi pengertian desain pesan pembelajaran, karakteristik desain pesan pembelajaran, asumsi desain pesan pembelajaran, prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran, komponen-komponen dalam desain pesan pembelajaran, hubungan desain pesan pembelajaran dengan desain instruksional serta aplikasi desain pesan pembelajaran dengan menggunakan media baik audio, visual maupun audio visual. Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita sebagai pendidik atau calon pendidik dapat mendesain pesan pembelajaran agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien.

B.       Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah dalam pendahuluan di atas, adapun pembahasan dari makalah tentang desain pesan pembelajaran ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1.      Pengertian Desain Pesan Pembelajaran
Desain adalah kerangka bentuk, rancangan. Mendesain berarti membuat rancangan pola. (Tim Penyusun, 2007: 257) Kaitannya dengan proses pembelajaran, kata desain ini menunjukkan adanya suatu proses dan suatu hasil. Desain sebagai suatu proses, desain pesan sengaja dilakukan dengan dimulai analisis masalah pembelajaran hingga pemecahan masalah yang dirumuskan dalam suatu produk tertentu. Sebagai suatu hasil, produk yang dihasilkan dapat berupa prototipe (model yang mula-mula/model asli yang menjadi contoh, contoh khas, contoh baku), naskah dan sebagainya.
Pesan adalah perintah, nasihat, permintaan, amanah yang disampaikan lewat orang lain. (Tim Penyusun, 2007: 865) Atau dapat dikatakan juga sebagai informasi yang akan disampaikan oleh komponen lain, baik berupa ide, fakta, makna dan data.
Desain pesan merupakan perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima. Desain pesan juga berkaitan dengan hal-hal yang bersifat mikro, seperti bahan visual, urutan, halaman dan layar secara terpisah. Selain itu karakteristik desain pesan juga harus bersifat spesifik, baik tentang media maupun tugas belajar. Artinya prinsip desain pesan akan berbeda tergantung pada jenis medianya, apakah bersifat statis, dinamis, atau kombinasi keduanya seperti foto, film, atau grafik komputer. Juga apakah tugas belajarnya tentang pembentukan konsep, pengembangan sikap, pengembangan keterampilan, strategi belajar atau hafalan. Sehingga dengan kata lain desain pesan itu melibatkan perancangan untuk menentukan jenis media dan format sajian yang paling menarik untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran kepada peserta didik. (Warsita, 2008: 24)
2.      Karakteristik Desain Pesan Pembelajaran
Menurut Dewi Salma P (2009: 20), ada tiga karakteristik desain pesan pembelajaran yaitu:
a.       berorientasi pada peserta didik
Desain pembelajaran sebenarnya mengacu pada peserta didik. Dan setiap peserta didik memiliki karakteristik masing-masing. Perbedaan itu karena mereka memiliki karakteristik umum, kemampuan awal, dan gaya belajar yang berbeda.
1)        karakteristik umum
Sifat internal peserta didik yang mempengaruhi penyampaian materi seperti kemampuan membaca, jenjang pendidikan, usia, atau latar belakang sosial.
2)        kemampuan awal atau prasyarat
Kemampuan dasar yang harus dimiliki sebelum peserta didik akan mempelajari kemampuan baru. Jika kurang, kemampuan awal ini sebenarnya yang menjadi mata rantai penguasaan isi atau materi dan menjadi penghambat bagi proses belajar.
3)        gaya belajar
Merupakan berbagai aspek psikologis yang berdampak terhadap penguasaan kemampuan atau kompetensi. Cara mempersepsikan sesuatu hal, motivasi, kepercayaan diri, tipe belajar (verbal, visual, kombinasi, dan sebagainya) termasuk gaya belajar.
b.      alur berpikir sistem atau sistemik
Konsep sistem dan pendekatan sistem diterapkan secara optimal dalam desain pembelajaran sebagai kerangka berpikir. Sistem sebagai rangkaian komponen dengan masing-masing fungsi yang berbeda, bekerja sama dan berkoordinasi dalam melaksanakan suatu tujuan yang telah dirumuskan. Rumusan ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar jika diuraikan terjadi seperti sebagai suatu sistem. Keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaannya dapat disebabkan oleh salah satu komponen saja. Jadi, jika ada perbaikan maka seluruh komponen perlu ditinjau kembali.
c.       empiris dan berulang
Setiap model desain pembelajaran bersifat empiris. Model apa pun yang diajukan oleh pakar telah melalui hasil kajian teori serta serangkaian ujicoba yang mereka lakukan sendiri. Sebelum dipublikasikan. Pada pelaksanaannya, pengguna dapat menerapkan dan memperbaiki setiap tahap berulang kali sesuai dengan masukan demi untuk efektivitas pembelajaran.
3.      Karakteristik Isi Pesan
Kaitannya dengan isi pesan yang disampaikan, berikut ini merupakan karakteristik pesan dalam media massa:
a.       sesuatu yang baru (novelty), dalam penerimaan pesan melalui audio visual seperti video, pendengar atau pemirsa akan tertarik bila yang disajikan sesuatu yang baru, misalnya masalah proses reformasi yang baru saja berlangsung.
b.      kedekatan (proximity), dalam penerimaan pesan audio visual seperti televisi, pendengar atau pemirsa akan lebih tertarik apabila disajikan suatu peristiwa yang dekat secara fisik dengan pengalamannya.
c.       popularitas, pemberitaan seorang tokoh yang popular akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi pendengar.
d.      pertentangan, sesuatu yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan ataupun menyangkut perbedaan pendapat atau nilai, biasanya disukai pendengar.
e.       komedi (humor), hal-hal yang lucu dan menyenangkan akan lebih menarik untuk didengar sehingga tidak membosankan.
f.       keindahan, menyenangi keindahan dan kecantikan adalah salah satu sifat manusia, sehingga siaran yang mengandung keindahan akan sangat disenangi.
g.      emosi, sesuatu yang membangitkan emosi dan menyentuh perasaan yang merupakan daya tarik tersendiri dalam pengemasan suatu pesan.
h.      nostalgia, hal-hal yang mengungkapkan pengalaman di masa lalu, seperti peristiwa bersejerah.
i.        human interest, pada dasarnya orang akan menyukai tentang cerita-cerita yang menyangkut kehidupan orang lain. (Sihombing, 2011: 4)
4.      Daya Tarik Pesan
Daya tarik pesan berkaitan dengan teknik penampilan dalam penyusunan suatu pesan, ide yang meliputi:
a.       Fear  threat appeals,  ancaman bahaya sehingga menimbulkan rasa takut
b.      Emotional appeals, bila penekanan pesan pada hal-hal yang bersifat emosional seperti keindahan, kesedihan.
c.       Rational appeals, bila pesan tersebut menekankan pada hal-hal yang logis, rasional, dan faktual.
d.      Humor appeals; bila penyajian pesan dikemas dalam bentuk humor, bisa saja dalam bentuk kata, kalimat, gambar, simbol, atau yang lainnya yang bisa menimbulkan kesan lucu.
5.      Asumsi dalam Desain Pesan Pembelajaran
Kegiatan desain pesan pembelajaran berhubungan dengan cara memilih dan mempreskripsikan cara-cara yang optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran, Budiningsih dalam bukunya desain pesan pembelajaran menyebutkan asumsi-asumsi dalam desain pesan pembelajaran antara lain (Budiningsih, ):
a.       perbaikan kualitas pembelajaran dari desain pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah desain pesan pembelajaran
Perancangan pembelajaran dapat dijadikan titik awal upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Ini berarti bahwa perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali dari perbaikan kualitas desain pembelajaranya.
b.      pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan sistem
Dengan menggunakan pendekatan sistem, akan memperbesar peluang dalam mengintregasikan semua variabel yang mempengaruhi belajar dalam desain pembelajaran. Dengan melakukan analisis sistem pembelajaran akan dapat diketahui keseluruhan variabel yang mempengaruhi belajar, termasuk pula keterkaitan antara variabel tersebut. Karena hal ini berguna dengan menetapkan langkah-langkah perancangan pembelajaran.
c.       desain pembelajaran didasarkan pada pengetahuan tentang bagaimana seseorang belajar
Kualitas pembelajaran amat banyak tergantung pada bagaimana pembelajaran itu dirancang. Desain pembelajaran diacukan kepada peserta didik. Karakteristik peserta didik yang dapat dijadikan pertimbangan dalam desain pembelajaran diantaranya adalah tingkat perkembangan intelektual, kemampuan.
d.      hasil pembelajaran mencakup hasil langsung dan hasil pengiring
Desain pembelajaran perlu memilah hasil pembelajaran yang segera bisa diukur pencapaiannya (hasil langsung) dan hasil pembelajaran yang terbentuk secara kumulatif yang merupakan turunan dari sejumlah peristiwa pembelajaran (hasil pengiring) sikap lebih merupakan hasil pembelajaran yang terbentuk secara kumulatif dalam waktu yang relatif lama, dan merupakan intregasi dari hasil sejumlah perlakuan pembelajaran. Sasaran akhir desain pembelajaran adalah memudahkan proses belajar.
e.       desain pembelajaran memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi kegiatan belajar
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan upaya membelajarkan peserta didik. Sedangkan perancangan pembelajaran merupakan penataan upaya tersebut agar muncul perilaku belajar. Desain pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik belajar.
f.       inti desain pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Bagaimanapun juga perancangan pembelajaran haruslah didasarkan pada hasil identifikasi dan analisis terhadap semua variabel yang secara teoritik dan empirik mempengaruhi proses dan hasil belajar. Variabel-variabel tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu kondisi pembelajaran, metode pembelajaran, hasil pembelajaran.
g.      untuk desain pembelajaran, metode pembelajaran yang menjadi garapannya adalah yang bersifat mikro. Pemilihan metode pembelajaran harus didasarkan pada data hasil analisis kondisi serta hasil pembelajaran yang diinginkan.
6.      Prinsip-Prinsip Desain Pesan Pembelajaran
Sesuai dengan konsep teknologi pembelajaran, pada hakikatnya menyampaikan pembelajaran merupakan kegiatan penyampaian pesan kepada peserta didik oleh naxrasumber dalam hal ini adalah pendidik atau guru dengan menggunakan alat, bahan, ataupun teknik. Agar kegiatan penyampaian pesan tersebut efektif, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip dari desain pesan pembelajaran, diantaranya prinsip kesiapan dan motivasi, penggunaan alat pemusat perhatian, partisipasi aktif peserta didik, umpan balik serta pengulangan. Kelima prinsip ini akan dijelaskan sebagaimana berikut:


a.       Prinsip kesiapan dan motivasi (readiness and motivation)
Jika dalam penyampaian pesan pembelajaran peserta didik siap dan memiliki motivasi maka proses dan hasilnya akan lebih baik. Kesiapan disini artinya peserta didik siap pengetahuan prasyarat, siap mental dan siap fisik, oleh karena itu maka perlu diadakan tes prasyarat, tes diagnostik maupun tes awal. Jika pengetahuan, keterampilan ataupun sikap prasyarat untuk mempelajari kompetensi tertentu belum terpenuhi maka perlu diadakan pembekalan atau matrikulasi.
Selanjutnya motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Ada dua jenis motivasi yaitu motivasi ekstrinsik (dorongan yang datangnya dari luar diri peserta didik) dan intrinsik (dorongan yang tidak perlu disertai perangsang dari luar). (Tim Penyusun, 2007: 756)
b.      Prinsip penggunaan alat pemusat perhatian (attention directing and devices)
Pada dasarnya perhatian atau konsentrasi seseorang berubah-ubah atau tidak fokus. Sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar guru atau pendidik harus pandai membuat alat pemusat perhatian bagi peserta didik. Jika dalam penyampaian pesan pembelajaran digunakan alat pemusat perhatian maka hasil belajar akan meningkat. Hal ini berdasarkan pemikiran bahwa perhatian yaitu terpusatnya mental peserta didik terhadap suatu objek yang memegang peranan penting dalam keberhasilan belajar. Semakin memperhatikan maka semakin berhasil, dan semakin tidak memperhatikan maka semakin gagal. Contoh alat pemusat perhatian misalnya penggunaan musik, dalam pembelajaran pendidikan agama Islam khususnya seperti mp3 murattal al-Qur’an. Selain itu gambar orang shalat kaitannya dengan materi tentang tata cara shalat, dan sebagainya.
c.       Prinsip partisipasi aktif peserta didik (student’s active participation)
Dalam kegiatan pembelajaran, keaktifan peserta didik sangat menentukan hasil belajar. Cara menumbuhkan keaktifan peserta didik adalah dengan memunculkan rangsangan-rangsangan seperti keaktifan dalam aktifitas mental maupun fisik. Aktifitas mental seperti memikirkan jawaban, merenungkan, membayangkan, merasakan. Sedangkan aktifitas fisik  seperti mengerjakan latihan, menjawab pertanyaan, mengarang, menulis, mengerjakan tugas. Karena terciptanya pengalaman belajar yang efektif adalah yang mendorong peserta didik agar menerapkan keterampilan yang sesuai dengan hasil yang diharapakan.
d.      Prinsip umpan balik (feedback)
Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya. Kaitannya miskonsepsi, salah paham, pembelajaran peserta didik membutuhkan informasi yang akurat. Peserta didik harus mengetahui apakah pemikiran mereka sudah benar, sehingga umpan balik perlu dilakukan baik oleh guru, tutor, pesan elektronik dari komputer, skor, kunci jawaban. Jika salah maka diberikan pembetulan, dan jika benar maka dimantapkan kembali kebenarannya. Jadi jika dalam proses belajar peserta didik diberitahukan kemajuan atau kelemahan dalam belajarnya maka hasil belajar akan lebih baik. Umpan balik yang diberikan dapat berupa informasi kemajuan belajar peserta didik, penguatan terhadap jawaban benar, meluruskan jawaban yang keliru, memberi komentar terhadap pekerjaan peserta didik, dan dapat pula memberi umpan balik yang menyeluruh terhadap performansi peserta didik.
e.       Prinsip pengulangan (repetition)
Dalam pembelajaran, agar pesan tersampaikan maka penyampaian pesan tersebut harus diulang-ulang. Pengulangan itu dapat dilakukan secara berbeda. Seperti pemberian rangkuman atau ringkasan di akhir mata pelajaran/mata kuliah. Selain itu pengulangan dapat dilakukan dengan memberikan gambar yang menekankan teks/tulisan. Pengulangan juga dapat berupa pengulangan dengan metode dan media yang sama, pengulangan dengan metode dan media yang berbeda, preview, overview, atau penggunaan isyarat.
Selain itu dapat juga dilakukan dengan memberikan tinjauan selintas awal pada saat memulai pelajaran dan ringkasan ataupun kesimpulan pada akhir pelajaran. Pengulangan tersebut dapat juga dilakukan dengan cara menggunakan isyarat seperti kalimat ucapan “sekali lagi saya ulangi”, “dengan kata lain”, atau kalimat yang lain.
Selain kelima prinsip diatas, Malcolm dalam handout kuliah Teknologi  Pendidikan PPs UNY (2006) sebagaimana disampaikan oleh Abdul Gaffur juga menambahkan prinsip yang keenam yaitu prinsip menghindari materi yang tidak relevan. Agar materi pelajaran yang diterima peserta didik tidak menimbulkan kebingungan dalam pemahaman, maka sebisa mungkin harus dihindari materi-materi yang tidak relevan dengan topik yang dibicarakan. Untuk itu yang perlu diperhatikan dalam mendesain pesan adalah informasi yang disajikan merupakan informasi yang penting, dapat juga dengan memberikan outline materi, memberikan concept map yang akan dipelajari, atau dapat pula dengan memberikan topik-topik yang akan didiskusikan.
7.      Komponen-Komponen dalam Mendesain Pesan Pembelajaran
Dalam desain pesan pembelajaran terdapat komponen-komponen yang meliputi tujuan belajar, tugas belajar, metode penyampaian, dan media pembelajaran.
Agar pendidik (guru) dan peserta didik mengetahui ke arah mana pembelajaran dan apa yang harus dicapai maka tujuannya harus diperinci. Tujuan belajar harus sesuai dengan hasil atau standar yang diharapkan.
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup tugas belajar harus diperhatikan apakah tugas belajarnya tentang pembentukan konsep, pengembangan sikap, keterampilan, strategi belajar atau hafalan. Selain itu, perlu diperhatikan pula prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus dipelajari/dikuasai oleh peserta didik. Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan (adequacy). Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan dalam pengertian. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang harus dipelajari oleh peserta didik terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Begitu juga dengan metode penyampaian dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran merupakan komponen penting dalam desain pesan pembelajaran. Setelah merumuskan tujuan pembelajaran dengan diawali dengan mengetahui karakteristik peserta didik terlebih dahulu selanjutnya akan mengetahui metode yang tepat yang akan digunakan serta media yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan.
8.      Faktor-Faktor  dalam Mendesain Sebuah Pesan
Dalam mendesain sebuah pesan, terdapat empat faktor yaitu sumber, media, lingkungan, dan penerima.
a.       Sumber/Pengirim
Terdapat tiga faktor yang terdapat dalam sumber pesan yaitu kode pesan, isi pesan dan pengolahan pesan. Sumber/pengirim pesan sebaiknya memiliki: 1) kemampuan berkomunikasi penyampai pesan seperti kemampuan bertutur dan berbahasa menulis, 2) sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima pesan dan sebaliknya, 3) tingkat pengetahuan baik penyampai maupun penerima pesan, 4) latar belakang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta penerima pesan.
Pesan biasanya berupa bahan-bahan pelajaran seperti modul, dapat juga berupa pembicaraan guru ketika menerangkan, dapat berupa gerakan atau isyarat. Dalam mendesain pesan pembelajaran sebaiknya memenuhi kriteria seperti memenuhi tujuan, sesuai dengan karakteristik peserta didik, sesuai dengan penyampaian pesan, bersifat praktis menurut sumber yang tersedia.
b.      Media
Dalam penyampaian pesan penggunaan media dapat mempermudah proses penyampaian pesan itu kepada orang lain. Selain itu juga dapat meminimalisir kejenuhan peserta didik dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media adalah metode pembelajaran yang akan digunakan, tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, aspek kepraktisannya (biaya dan waktu), faktor pemakainya.
c.       Lingkungan
Lingkungan dapat ditata sedemikan rupa untuk mendukung proses belajar. Lingkungan kelas misalnya, dapat meliputi gambar, tata letak kursi, warna dinding kelas dapat didesain semenarik mungkin agar dapat menambah semangat dalam menerima pembelajaran. Pengaturan lingkungan menjadi penentu dalam proses mencapai keberhasilan belajar. Pengaturan lingkungan yang tepat akan membuat suasana belajar menjadi nyaman, kondusif, dan akhirnya dapat membuat proses belajar menjadi efektif.
d.      Penerima/Peserta Didik
Untuk mengetahui bagaimana peserta didik dapat menangkap pesan yang diberikan oleh sumber/pengirim pesan dibutuhkan kemampuan untuk merancang pesan yang baik dengan memperhatikan latar belakang peserta didik baik dari akademis, sosial dan budayanya.
9.      Kaitan antara Desain Pesan dalam Konteks Keseluruhan Komponen-Komponen Desain Instruksional
Desain adalah suatu proses pemecahan masalah dengan tujuan untuk mencapai tujuan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Dan tujuan setiap desain pesan adalah untuk mengoptimalkan metode pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran dalam hal meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
Hubungan desain pesan dengan desain instruksional adalah desain pesan dirancang sebagai jawaban dan cara yang efektif untuk mengatasi berbagai macam masalah dalam pembelajaran serta mengaitkan antara teori pembelajaran dan praktik pendidikan. Hal ini berdasarkan hal yang tidak seharusnya terjadi pada kebanyakan sekolah negeri. Ternyata banyak peserta didik yang tidak dapat mengembangkan kapasitas belajar mandiri karena mereka gagal dalam mempelajari apa yang terjadi.
Mereka cenderung menghentikan proses belajarnya ketika sudah keluar dari lembaga pendidikan dan lambat dalam menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berkembang dengan cepat. Desain instruksional disusun untuk kebutuhan pendidik dalam melaksanakan tugas mengajarnya yaitu bagaimana proses merancang program pembelajaran untuk membantu proses belajar peserta didik, dengan demikian perencanaan merupakan kegiatan menerjemahkan kurikulum sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
10.  Contoh Aplikasi Desain Pesan Pembelajaran
Jika berbicara aplikasi desain pesan pembelajaran maka hubungannya dengan media pembelajaran yang meliputi media audio, visual, audio visual, serta multimedia.
a.       Aplikasi Desain Pesan Pembelajaran Media Audio
Media audio adalah media yang hanya mengandalkan  kemampuan suara saja. Seperti radio, cassete recorder, atau piringan hitam. Melalui radio peserta didik dapat mendengarkan siaran dari berbagai penjuru dan berbagai peristiwa. (Mukhtar, 2003) Aplikasi desain pesan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) misalnya menggunakan media audio kaset seperti mata pelajaran tentang membaca al-Qur’an. Dengan menggunakan media audio seperti kaset murottal. Ketika mempraktekkan hukum bacaan (ilmu tajwid) maka media ini dapat menyampaikan pesan kepada peserta didik.
b.      Aplikasi Desain Pesan Pembelajaran Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan indera penglihatan saja. Seperti halnya gambar orang shalat untuk mata pelajaran fiqih bab shalat misalnya, dengan media ini dapat membantu menyampaikan pesan kepada peserta didik.
Pada dasarnya orang lebih menyukai informasi atau pengetahuan yang bergambar, karena dengan melihat gambar jauh lebih mudah dan sederhana.
c.       Aplikasi Desain Pesan Pembelajaran Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Banyak sekali contoh dari media ini salah satunya adalah CD. Misalnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bab tentang haji, dapat menggunakan CD tentang haji. Sehingga peserta didik terangsang imajinasi dan kreatifitasnya untuk memahami tentang mereka yang pergi haji ke Baitullah. Selain itu pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam (SKI), dapat juga diputarkan film tentang hijrah Nabi SAW.(Thoha, 1999: 222-223)
Mengaplikasikan atau mempraktekkan mendesain pesan pembelajaran tidak hanya terbatas pada media audio, visual ataupun audio visual saja. Masih banyak lagi jenis media lain seperti media multimedia, berbasis komputer. Akan tetapi penulis hanya memaparkan sebagian contoh ke dalam tiga media saja.



C.      Penutup
Sebagai penutup dalam tulisan ini berikut penulis paparkan kesimpulan dari pembahasan tentang desain pesan pembelajaran serta dilanjutkan dengan saran:
Desain merupakan suatu proses pemecahan masalah dengan bertujuan untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan informasi yang tersedia.
Desain pesan merupakan perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima.
Karakteristik desain pesan pembelajaran ada tiga yaitu berorientasi pada peserta didik, alur berpikir yang sistem atau sistemik, serta empiris dan berulang.
Ada lima prinsip desain pesan pembelajaran yaitu prinsip kesiapan dan motivasi, prinsip penggunaan alat pemusat perhatian, prinsip partisipasi aktif peserta didik, prinsip umpan balik dan prinsip pengulangan.
Komponen-komponen dalam mendesain pesan pembelajaran ada tujuan pembelajaran, metode penyampaian, media pembelajaran. Dan faktor-faktor dalam mendesain pesan pembelajaran ada empat yaitu sumber/pengirim, media, lingkungan, penerima/peserta didik.
Mengaplikasikan atau mempraktekkan mendesain pesan pembelajaran dengan menggunakan berbagai media, baik audio, visual, audio visual kita sebagai guru atau calon guru Pendidikan Agama Islam (PAI) harus memikirkan media pembelajaran apa yang sesuai dengan pembahasan dan karakteristik peserta didik serta sesuai dengan zaman saat ini, karena guru bukan hanya sumber belajar satu-satunya.
Dalam penulisan makalah ini tentu terdapat beberapa kekurangan argumentasi atau kekeliruan dalam hal penulisan. Oleh sebab itu kritik dan saran kami butuhkan untuk perbaikan selanjutnya. Untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang desain pesan pembelajaran ini, penulis sarankan juga agar membaca referensi-referensi lain yang terkait dengan teori desain pesan pembelajaran.
D.      Daftar Pustaka
Chabib Thoha, dkk. 1999. Metodologi Pembelajaran Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mukhtar. 2003. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Misaka Galiza.

Sihombing, Suharni. 2011. Desain Pesan dan Karakteristik Siswa dalam Pembelajaran. Universitas Batanghari. (makalah)

Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.





0 komentar:

Posting Komentar