DESAIN PESAN PEMBELAJARAN
Makalah
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi
Pembelajaran
Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Fakhriyatus Shofa Alawiyah
NIM. 084 9315 003
Dosen Pengampu:
Dr. Mashudi, M.Pd
PROGRAM
PASCASARJANA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
(PPs IAIN)
JEMBER
Oktober, 2015
DESAIN PESAN PEMBELAJARAN
A.
Pendahuluan
Teknologi Pembelajaran merupakan salah satu
mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang mengenyam pendidikan pada fakultas atau
jurusan ilmu pendidikan. Menurut AECT 1994: “Teknologi pembelajaran adalah
teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta
evaluasi tentang proses dan sumber belajar”. (Warsita, 2008: 13) Sehingga dari
pengertian tersebut kita tahu bahwa teknologi pembelajaran meliputi lima
kawasan yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi.
Selanjutnya dalam kawasan desain terdapat empat kawasan yaitu desain sistem
pembelajaran, desain pesan pembelajaran, desain strategi pembelajaran, dan
desain karakteristik peserta didik.
Peserta didik adalah komponen dasar dalam
suatu perencanaan desain pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran
memiliki tujuan agar membelajarkan peserta didik supaya mencapai tujuan yang
diinginkan, sehingga peserta didik harus dijadikan pusat dari segala kegiatan.
Dengan begitu analisis peserta didik adalah hal penting sebelum merencanakan
suatu desain pembelajaran untuk mengetahui kondisi peserta didik. Disini peran
pendidik/guru untuk membuat suatu desain pembelajaran yang nantinya diterapkan
di masa datang. Agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif,
efisien, dan memiliki daya tarik maka guru harus dapat memahami karakteristik
peserta didik dan mendesain suatu pesan semenarik mungkin agar pesan yang
disampaikan kepada peserta didik dapat diterima dengan baik juga oleh mereka.
Dalam makalah ini akan penulis jelaskan
kawasan desain yang kedua yaitu desain pesan pembelajaran. Desain pesan
pembelajaran ini meliputi “perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari
pesan”. Jika penulis mengamati dalam sebuah fakultas pendidikan di salah satu
perguruan tinggi di Yogyakarta, desain pesan pembelajaran dijadikan sebuah mata
kuliah tersendiri. Karena memang pembahasan dari desain pesan ini lebih luas
dan kompleks. Yang dikaji dalam desain pesan pembelajaran ini meliputi pengertian
desain pesan pembelajaran, karakteristik desain pesan pembelajaran, asumsi
desain pesan pembelajaran, prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran,
komponen-komponen dalam desain pesan pembelajaran, hubungan desain pesan
pembelajaran dengan desain instruksional serta aplikasi desain pesan
pembelajaran dengan menggunakan media baik audio, visual maupun audio visual.
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita sebagai pendidik atau calon
pendidik dapat mendesain pesan pembelajaran agar proses kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
B.
Pembahasan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah dalam pendahuluan di
atas, adapun pembahasan dari makalah tentang desain pesan pembelajaran ini akan
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Pengertian Desain Pesan
Pembelajaran
Desain adalah kerangka bentuk, rancangan. Mendesain berarti membuat
rancangan pola. (Tim Penyusun, 2007: 257) Kaitannya dengan proses pembelajaran,
kata desain ini menunjukkan adanya suatu proses dan suatu hasil. Desain sebagai
suatu proses, desain pesan sengaja dilakukan dengan dimulai analisis masalah
pembelajaran hingga pemecahan masalah yang dirumuskan dalam suatu produk tertentu.
Sebagai suatu hasil, produk yang dihasilkan dapat berupa prototipe (model yang
mula-mula/model asli yang menjadi contoh, contoh khas, contoh baku), naskah dan
sebagainya.
Pesan adalah perintah, nasihat, permintaan, amanah yang disampaikan
lewat orang lain. (Tim Penyusun,
2007: 865) Atau dapat dikatakan juga sebagai informasi yang akan disampaikan
oleh komponen lain, baik berupa ide, fakta, makna dan data.
Desain pesan merupakan perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik
dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima. Desain pesan
juga berkaitan dengan hal-hal yang bersifat mikro, seperti bahan visual,
urutan, halaman dan layar secara terpisah. Selain itu karakteristik desain
pesan juga harus bersifat spesifik, baik tentang media maupun tugas belajar.
Artinya prinsip desain pesan akan berbeda tergantung pada jenis medianya,
apakah bersifat statis, dinamis, atau kombinasi keduanya seperti foto, film,
atau grafik komputer. Juga apakah tugas belajarnya tentang pembentukan konsep,
pengembangan sikap, pengembangan keterampilan, strategi belajar atau hafalan.
Sehingga dengan kata lain desain pesan itu melibatkan perancangan untuk
menentukan jenis media dan format sajian yang paling menarik untuk menyampaikan
pesan-pesan pembelajaran kepada peserta didik. (Warsita, 2008: 24)
2.
Karakteristik Desain Pesan
Pembelajaran
Menurut Dewi Salma P (2009: 20), ada tiga karakteristik desain
pesan pembelajaran yaitu:
a.
berorientasi pada peserta didik
Desain pembelajaran sebenarnya mengacu pada peserta didik. Dan
setiap peserta didik memiliki karakteristik masing-masing. Perbedaan itu karena
mereka memiliki karakteristik umum, kemampuan awal, dan gaya belajar yang
berbeda.
1)
karakteristik umum
Sifat internal
peserta didik yang mempengaruhi penyampaian materi seperti kemampuan membaca,
jenjang pendidikan, usia, atau latar belakang sosial.
2)
kemampuan awal atau prasyarat
Kemampuan
dasar yang harus dimiliki sebelum peserta didik akan mempelajari kemampuan
baru. Jika kurang, kemampuan awal ini sebenarnya yang menjadi mata rantai
penguasaan isi atau materi dan menjadi penghambat bagi proses belajar.
3)
gaya belajar
Merupakan
berbagai aspek psikologis yang berdampak terhadap penguasaan kemampuan atau
kompetensi. Cara mempersepsikan sesuatu hal, motivasi, kepercayaan diri, tipe
belajar (verbal, visual, kombinasi, dan sebagainya) termasuk gaya belajar.
b.
alur berpikir sistem atau sistemik
Konsep sistem dan pendekatan sistem diterapkan secara optimal dalam
desain pembelajaran sebagai kerangka berpikir. Sistem sebagai rangkaian
komponen dengan masing-masing fungsi yang berbeda, bekerja sama dan
berkoordinasi dalam melaksanakan suatu tujuan yang telah dirumuskan. Rumusan
ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar jika diuraikan terjadi seperti
sebagai suatu sistem. Keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaannya dapat
disebabkan oleh salah satu komponen saja. Jadi, jika ada perbaikan maka seluruh
komponen perlu ditinjau kembali.
c.
empiris dan berulang
Setiap model desain pembelajaran bersifat empiris. Model apa pun
yang diajukan oleh pakar telah melalui hasil kajian teori serta serangkaian
ujicoba yang mereka lakukan sendiri. Sebelum dipublikasikan. Pada
pelaksanaannya, pengguna dapat menerapkan dan memperbaiki setiap tahap berulang
kali sesuai dengan masukan demi untuk efektivitas pembelajaran.
3.
Karakteristik Isi Pesan
Kaitannya dengan isi pesan yang disampaikan, berikut ini merupakan
karakteristik pesan dalam media massa:
a.
sesuatu yang baru (novelty),
dalam penerimaan pesan melalui audio visual seperti video, pendengar atau
pemirsa akan tertarik bila yang disajikan sesuatu yang baru, misalnya masalah
proses reformasi yang baru saja berlangsung.
b.
kedekatan (proximity), dalam
penerimaan pesan audio visual seperti televisi, pendengar atau pemirsa akan
lebih tertarik apabila disajikan suatu peristiwa yang dekat secara fisik dengan
pengalamannya.
c.
popularitas, pemberitaan seorang
tokoh yang popular akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi pendengar.
d.
pertentangan, sesuatu yang
mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan ataupun menyangkut
perbedaan pendapat atau nilai, biasanya disukai pendengar.
e.
komedi (humor), hal-hal yang lucu
dan menyenangkan akan lebih menarik untuk didengar sehingga tidak membosankan.
f.
keindahan, menyenangi keindahan dan
kecantikan adalah salah satu sifat manusia, sehingga siaran yang mengandung
keindahan akan sangat disenangi.
g.
emosi, sesuatu yang membangitkan
emosi dan menyentuh perasaan yang merupakan daya tarik tersendiri dalam
pengemasan suatu pesan.
h.
nostalgia, hal-hal yang
mengungkapkan pengalaman di masa lalu, seperti peristiwa bersejerah.
i.
human interest, pada dasarnya
orang akan menyukai tentang cerita-cerita yang menyangkut kehidupan orang lain.
(Sihombing, 2011: 4)
4.
Daya Tarik Pesan
Daya tarik pesan berkaitan dengan teknik
penampilan dalam penyusunan suatu pesan, ide yang meliputi:
a. Fear threat appeals, ancaman bahaya sehingga menimbulkan rasa
takut
b. Emotional appeals, bila
penekanan pesan pada hal-hal yang bersifat emosional seperti keindahan,
kesedihan.
c. Rational appeals, bila pesan
tersebut menekankan pada hal-hal yang logis, rasional, dan faktual.
d. Humor appeals; bila
penyajian pesan dikemas dalam bentuk humor, bisa saja dalam bentuk kata,
kalimat, gambar, simbol, atau yang lainnya yang bisa menimbulkan kesan lucu.
5.
Asumsi dalam Desain Pesan
Pembelajaran
Kegiatan desain pesan pembelajaran berhubungan dengan cara memilih
dan mempreskripsikan cara-cara yang optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran,
Budiningsih dalam bukunya desain pesan pembelajaran menyebutkan asumsi-asumsi
dalam desain pesan pembelajaran antara lain (Budiningsih, ):
a.
perbaikan kualitas pembelajaran
dari desain pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah desain pesan pembelajaran
Perancangan pembelajaran dapat dijadikan titik awal upaya perbaikan
kualitas pembelajaran. Ini berarti bahwa perbaikan kualitas pembelajaran
haruslah diawali dari perbaikan kualitas desain pembelajaranya.
b.
pembelajaran dirancang dengan
menggunakan pendekatan sistem
Dengan menggunakan pendekatan sistem, akan memperbesar peluang
dalam mengintregasikan semua variabel yang mempengaruhi belajar dalam desain
pembelajaran. Dengan melakukan analisis sistem pembelajaran akan dapat
diketahui keseluruhan variabel yang mempengaruhi belajar, termasuk pula
keterkaitan antara variabel tersebut. Karena hal ini berguna dengan menetapkan
langkah-langkah perancangan pembelajaran.
c.
desain pembelajaran didasarkan pada
pengetahuan tentang bagaimana seseorang belajar
Kualitas pembelajaran amat banyak tergantung pada bagaimana
pembelajaran itu dirancang. Desain pembelajaran diacukan kepada peserta didik. Karakteristik
peserta didik yang dapat dijadikan pertimbangan dalam desain pembelajaran
diantaranya adalah tingkat perkembangan intelektual, kemampuan.
d.
hasil pembelajaran mencakup hasil
langsung dan hasil pengiring
Desain pembelajaran perlu memilah hasil pembelajaran yang segera
bisa diukur pencapaiannya (hasil langsung) dan hasil pembelajaran yang
terbentuk secara kumulatif yang merupakan turunan dari sejumlah peristiwa
pembelajaran (hasil pengiring) sikap lebih merupakan hasil pembelajaran yang
terbentuk secara kumulatif dalam waktu yang relatif lama, dan merupakan
intregasi dari hasil sejumlah perlakuan pembelajaran. Sasaran akhir desain
pembelajaran adalah memudahkan proses belajar.
e.
desain pembelajaran memperhatikan
semua variabel yang mempengaruhi kegiatan belajar
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan upaya membelajarkan peserta
didik. Sedangkan perancangan pembelajaran merupakan penataan upaya tersebut
agar muncul perilaku belajar. Desain pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan peserta
didik belajar.
f.
inti desain pembelajaran adalah
menetapkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
Bagaimanapun juga perancangan pembelajaran haruslah didasarkan pada
hasil identifikasi dan analisis terhadap semua variabel yang secara teoritik
dan empirik mempengaruhi proses dan hasil belajar. Variabel-variabel tersebut
dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu kondisi pembelajaran, metode pembelajaran,
hasil pembelajaran.
g.
untuk desain pembelajaran, metode
pembelajaran yang menjadi garapannya adalah yang bersifat mikro. Pemilihan
metode pembelajaran harus didasarkan pada data hasil analisis kondisi serta
hasil pembelajaran yang diinginkan.
6.
Prinsip-Prinsip Desain Pesan
Pembelajaran
Sesuai dengan konsep teknologi pembelajaran, pada hakikatnya
menyampaikan pembelajaran merupakan kegiatan penyampaian pesan kepada peserta
didik oleh naxrasumber dalam hal ini adalah pendidik atau guru dengan
menggunakan alat, bahan, ataupun teknik. Agar kegiatan penyampaian pesan
tersebut efektif, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip dari desain pesan
pembelajaran, diantaranya prinsip kesiapan dan motivasi, penggunaan alat
pemusat perhatian, partisipasi aktif peserta didik, umpan balik serta pengulangan.
Kelima prinsip ini akan dijelaskan sebagaimana berikut:
a.
Prinsip kesiapan dan motivasi (readiness
and motivation)
Jika dalam penyampaian pesan pembelajaran peserta didik siap dan
memiliki motivasi maka proses dan hasilnya akan lebih baik. Kesiapan disini
artinya peserta didik siap pengetahuan prasyarat, siap mental dan siap fisik,
oleh karena itu maka perlu diadakan tes prasyarat, tes diagnostik maupun tes
awal. Jika pengetahuan, keterampilan ataupun sikap prasyarat untuk mempelajari
kompetensi tertentu belum terpenuhi maka perlu diadakan pembekalan atau
matrikulasi.
Selanjutnya motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Ada dua jenis motivasi yaitu
motivasi ekstrinsik (dorongan yang datangnya dari luar diri peserta didik) dan
intrinsik (dorongan yang tidak perlu disertai perangsang dari luar). (Tim Penyusun, 2007: 756)
b.
Prinsip penggunaan alat pemusat
perhatian (attention directing and devices)
Pada dasarnya perhatian atau konsentrasi seseorang berubah-ubah
atau tidak fokus. Sehingga dalam proses kegiatan belajar mengajar guru atau
pendidik harus pandai membuat alat pemusat perhatian bagi peserta didik. Jika
dalam penyampaian pesan pembelajaran digunakan alat pemusat perhatian maka
hasil belajar akan meningkat. Hal ini berdasarkan pemikiran bahwa perhatian
yaitu terpusatnya mental peserta didik terhadap suatu objek yang memegang
peranan penting dalam keberhasilan belajar. Semakin memperhatikan maka semakin
berhasil, dan semakin tidak memperhatikan maka semakin gagal. Contoh alat
pemusat perhatian misalnya penggunaan musik, dalam pembelajaran pendidikan
agama Islam khususnya seperti mp3 murattal al-Qur’an. Selain itu gambar orang
shalat kaitannya dengan materi tentang tata cara shalat, dan sebagainya.
c.
Prinsip partisipasi aktif peserta
didik (student’s active participation)
Dalam kegiatan pembelajaran, keaktifan peserta didik sangat
menentukan hasil belajar. Cara menumbuhkan keaktifan peserta didik adalah
dengan memunculkan rangsangan-rangsangan seperti keaktifan dalam aktifitas
mental maupun fisik. Aktifitas mental seperti memikirkan jawaban, merenungkan,
membayangkan, merasakan. Sedangkan aktifitas fisik seperti mengerjakan latihan, menjawab
pertanyaan, mengarang, menulis, mengerjakan tugas. Karena terciptanya pengalaman
belajar yang efektif adalah yang mendorong peserta didik agar menerapkan
keterampilan yang sesuai dengan hasil yang diharapakan.
d.
Prinsip umpan balik (feedback)
Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada peserta didik
mengenai kemajuan belajarnya. Kaitannya miskonsepsi, salah paham, pembelajaran
peserta didik membutuhkan informasi yang akurat. Peserta didik harus mengetahui
apakah pemikiran mereka sudah benar, sehingga umpan balik perlu dilakukan baik
oleh guru, tutor, pesan elektronik dari komputer, skor, kunci jawaban. Jika
salah maka diberikan pembetulan, dan jika benar maka dimantapkan kembali
kebenarannya. Jadi jika dalam proses belajar peserta didik diberitahukan
kemajuan atau kelemahan dalam belajarnya maka hasil belajar akan lebih baik. Umpan
balik yang diberikan dapat berupa informasi kemajuan belajar peserta didik,
penguatan terhadap jawaban benar, meluruskan jawaban yang keliru, memberi
komentar terhadap pekerjaan peserta didik, dan dapat pula memberi umpan balik
yang menyeluruh terhadap performansi peserta didik.
e.
Prinsip pengulangan (repetition)
Dalam pembelajaran, agar pesan tersampaikan maka penyampaian pesan
tersebut harus diulang-ulang. Pengulangan itu dapat dilakukan secara berbeda.
Seperti pemberian rangkuman atau ringkasan di akhir mata pelajaran/mata kuliah.
Selain itu pengulangan dapat dilakukan dengan memberikan gambar yang menekankan
teks/tulisan. Pengulangan juga dapat berupa pengulangan dengan metode dan media
yang sama, pengulangan dengan metode dan media yang berbeda, preview, overview,
atau penggunaan isyarat.
Selain itu dapat juga dilakukan dengan memberikan tinjauan selintas
awal pada saat memulai pelajaran dan ringkasan ataupun kesimpulan pada akhir
pelajaran. Pengulangan tersebut dapat juga dilakukan dengan cara menggunakan
isyarat seperti kalimat ucapan “sekali lagi saya ulangi”, “dengan kata lain”,
atau kalimat yang lain.
Selain kelima prinsip diatas, Malcolm dalam handout kuliah Teknologi
Pendidikan PPs UNY (2006) sebagaimana
disampaikan oleh Abdul Gaffur juga menambahkan prinsip yang keenam yaitu
prinsip menghindari materi yang tidak relevan. Agar materi pelajaran yang
diterima peserta didik tidak menimbulkan kebingungan dalam pemahaman, maka sebisa
mungkin harus dihindari materi-materi yang tidak relevan dengan topik yang
dibicarakan. Untuk itu yang perlu diperhatikan dalam mendesain pesan adalah informasi
yang disajikan merupakan informasi yang penting, dapat juga dengan memberikan outline
materi, memberikan concept map yang akan dipelajari, atau dapat pula
dengan memberikan topik-topik yang akan didiskusikan.
7.
Komponen-Komponen dalam Mendesain
Pesan Pembelajaran
Dalam desain pesan pembelajaran terdapat komponen-komponen yang
meliputi tujuan belajar, tugas belajar, metode penyampaian, dan media
pembelajaran.
Agar pendidik (guru) dan peserta didik mengetahui ke arah mana
pembelajaran dan apa yang harus dicapai maka tujuannya harus diperinci. Tujuan
belajar harus sesuai dengan hasil atau standar yang diharapkan.
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup tugas belajar harus
diperhatikan apakah tugas belajarnya tentang pembentukan konsep, pengembangan
sikap, keterampilan, strategi belajar atau hafalan. Selain itu, perlu
diperhatikan pula prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan
materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan
cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak materi-materi yang
dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi
menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus
dipelajari/dikuasai oleh peserta didik. Prinsip berikutnya adalah prinsip
kecukupan (adequacy). Kecukupan (adequacy) atau memadainya
cakupan materi juga perlu diperhatikan dalam pengertian. Cukup tidaknya aspek
materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya
penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup materi
perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang harus dipelajari oleh peserta
didik terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai
dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Begitu juga dengan metode penyampaian dan media yang akan digunakan
dalam pembelajaran merupakan komponen penting dalam desain pesan pembelajaran.
Setelah merumuskan tujuan pembelajaran dengan diawali dengan mengetahui
karakteristik peserta didik terlebih dahulu selanjutnya akan mengetahui metode
yang tepat yang akan digunakan serta media yang sesuai dengan materi
pembelajaran yang akan diajarkan.
8.
Faktor-Faktor dalam Mendesain Sebuah Pesan
Dalam mendesain sebuah pesan, terdapat empat faktor yaitu sumber,
media, lingkungan, dan penerima.
a.
Sumber/Pengirim
Terdapat tiga faktor yang terdapat dalam sumber pesan yaitu kode
pesan, isi pesan dan pengolahan pesan. Sumber/pengirim pesan sebaiknya
memiliki: 1) kemampuan berkomunikasi penyampai pesan seperti kemampuan bertutur
dan berbahasa menulis, 2) sikap dan pandangan penyampai pesan kepada penerima
pesan dan sebaliknya, 3) tingkat pengetahuan baik penyampai maupun penerima
pesan, 4) latar belakang sosial budaya dan ekonomi penyampai pesan serta
penerima pesan.
Pesan biasanya berupa bahan-bahan pelajaran seperti modul, dapat
juga berupa pembicaraan guru ketika menerangkan, dapat berupa gerakan atau
isyarat. Dalam mendesain pesan pembelajaran sebaiknya memenuhi kriteria seperti
memenuhi tujuan, sesuai dengan karakteristik peserta didik, sesuai dengan
penyampaian pesan, bersifat praktis menurut sumber yang tersedia.
b.
Media
Dalam penyampaian pesan penggunaan media dapat mempermudah proses
penyampaian pesan itu kepada orang lain. Selain itu juga dapat meminimalisir
kejenuhan peserta didik dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pemilihan media adalah metode pembelajaran yang akan
digunakan, tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, aspek
kepraktisannya (biaya dan waktu), faktor pemakainya.
c.
Lingkungan
Lingkungan dapat ditata sedemikan rupa untuk mendukung proses belajar.
Lingkungan kelas misalnya, dapat meliputi gambar, tata letak kursi, warna
dinding kelas dapat didesain semenarik mungkin agar dapat menambah semangat dalam
menerima pembelajaran. Pengaturan lingkungan menjadi penentu dalam proses
mencapai keberhasilan belajar. Pengaturan lingkungan yang tepat akan membuat
suasana belajar menjadi nyaman, kondusif, dan akhirnya dapat membuat proses
belajar menjadi efektif.
d.
Penerima/Peserta Didik
Untuk mengetahui bagaimana peserta didik dapat menangkap pesan yang
diberikan oleh sumber/pengirim pesan dibutuhkan kemampuan untuk merancang pesan
yang baik dengan memperhatikan latar belakang peserta didik baik dari akademis,
sosial dan budayanya.
9.
Kaitan antara Desain Pesan dalam
Konteks Keseluruhan Komponen-Komponen Desain Instruksional
Desain adalah suatu proses pemecahan masalah dengan tujuan untuk
mencapai tujuan solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan
sejumlah informasi yang tersedia. Dan tujuan setiap desain pesan adalah untuk
mengoptimalkan metode pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran dalam hal
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
Hubungan desain pesan dengan desain instruksional adalah desain
pesan dirancang sebagai jawaban dan cara yang efektif untuk mengatasi berbagai
macam masalah dalam pembelajaran serta mengaitkan antara teori pembelajaran dan
praktik pendidikan. Hal ini berdasarkan hal yang tidak seharusnya terjadi pada
kebanyakan sekolah negeri. Ternyata banyak peserta didik yang tidak dapat
mengembangkan kapasitas belajar mandiri karena mereka gagal dalam mempelajari apa
yang terjadi.
Mereka cenderung menghentikan proses belajarnya ketika sudah keluar
dari lembaga pendidikan dan lambat dalam menyesuaikan diri terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berkembang dengan
cepat. Desain instruksional disusun untuk kebutuhan pendidik dalam melaksanakan
tugas mengajarnya yaitu bagaimana proses merancang program pembelajaran untuk
membantu proses belajar peserta didik, dengan demikian perencanaan merupakan
kegiatan menerjemahkan kurikulum sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di
dalam kelas.
10.
Contoh Aplikasi Desain Pesan
Pembelajaran
Jika berbicara aplikasi desain pesan pembelajaran maka hubungannya
dengan media pembelajaran yang meliputi media audio, visual, audio visual,
serta multimedia.
a.
Aplikasi Desain Pesan Pembelajaran
Media Audio
Media audio adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Seperti radio, cassete
recorder, atau piringan hitam. Melalui radio peserta didik dapat
mendengarkan siaran dari berbagai penjuru dan berbagai peristiwa. (Mukhtar,
2003) Aplikasi desain pesan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) misalnya
menggunakan media audio kaset seperti mata pelajaran tentang membaca al-Qur’an.
Dengan menggunakan media audio seperti kaset murottal. Ketika
mempraktekkan hukum bacaan (ilmu tajwid) maka media ini dapat menyampaikan
pesan kepada peserta didik.
b.
Aplikasi Desain Pesan Pembelajaran
Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan indera
penglihatan saja. Seperti halnya gambar orang shalat untuk mata pelajaran fiqih
bab shalat misalnya, dengan media ini dapat membantu menyampaikan pesan kepada
peserta didik.
Pada dasarnya orang lebih menyukai informasi atau pengetahuan yang
bergambar, karena dengan melihat gambar jauh lebih mudah dan sederhana.
c.
Aplikasi Desain Pesan Pembelajaran
Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
gambar. Banyak sekali contoh dari media ini salah satunya adalah CD. Misalnya
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bab tentang haji, dapat menggunakan
CD tentang haji. Sehingga peserta didik terangsang imajinasi dan kreatifitasnya
untuk memahami tentang mereka yang pergi haji ke Baitullah. Selain itu pada
mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam (SKI), dapat juga diputarkan film
tentang hijrah Nabi SAW.(Thoha, 1999: 222-223)
Mengaplikasikan atau mempraktekkan mendesain pesan pembelajaran
tidak hanya terbatas pada media audio, visual ataupun audio visual saja. Masih
banyak lagi jenis media lain seperti media multimedia, berbasis komputer. Akan
tetapi penulis hanya memaparkan sebagian contoh ke dalam tiga media saja.
C.
Penutup
Sebagai penutup dalam tulisan ini berikut penulis paparkan
kesimpulan dari pembahasan tentang desain pesan pembelajaran serta dilanjutkan
dengan saran:
Desain merupakan suatu proses pemecahan masalah dengan bertujuan
untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan
informasi yang tersedia.
Desain pesan merupakan perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik
dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima.
Karakteristik desain pesan pembelajaran ada tiga yaitu berorientasi
pada peserta didik, alur berpikir yang sistem atau sistemik, serta empiris dan
berulang.
Ada lima prinsip desain pesan pembelajaran yaitu prinsip kesiapan
dan motivasi, prinsip penggunaan alat pemusat perhatian, prinsip partisipasi
aktif peserta didik, prinsip umpan balik dan prinsip pengulangan.
Komponen-komponen dalam mendesain pesan pembelajaran ada tujuan
pembelajaran, metode penyampaian, media pembelajaran. Dan faktor-faktor dalam
mendesain pesan pembelajaran ada empat yaitu sumber/pengirim, media,
lingkungan, penerima/peserta didik.
Mengaplikasikan atau mempraktekkan mendesain pesan pembelajaran
dengan menggunakan berbagai media, baik audio, visual, audio visual kita
sebagai guru atau calon guru Pendidikan Agama Islam (PAI) harus memikirkan
media pembelajaran apa yang sesuai dengan pembahasan dan karakteristik peserta
didik serta sesuai dengan zaman saat ini, karena guru bukan hanya sumber
belajar satu-satunya.
Dalam penulisan makalah ini tentu terdapat beberapa kekurangan
argumentasi atau kekeliruan dalam hal penulisan. Oleh sebab itu kritik dan
saran kami butuhkan untuk perbaikan selanjutnya. Untuk memperoleh pengetahuan
yang lebih mendalam tentang desain pesan pembelajaran ini, penulis sarankan
juga agar membaca referensi-referensi lain yang terkait dengan teori desain
pesan pembelajaran.
D.
Daftar Pustaka
Chabib Thoha, dkk. 1999. Metodologi Pembelajaran
Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mukhtar. 2003. Desain Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Misaka Galiza.
Sihombing, Suharni. 2011. Desain
Pesan dan Karakteristik Siswa dalam Pembelajaran. Universitas Batanghari.
(makalah)
Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional.
2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi
Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
0 komentar:
Posting Komentar